Masalah pendidikan:
1.Terlalu lama menghabiskan waktu di sekolah
daripada di rumah
2.Kurangnya materi pembelajaran moral,etika,akhlak
3.Terlalu mengejar nilai(angka) dibanding ilmunya
4.Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata
5.Kualitas pendidikan masih rendah
6.Rendahnya kesejahteraan dan kualitas tenaga
pendidik
Masalah hukum:
1.Yang menang yang kaya
2.Hukum di Indonesia masih jauh dari kata sempurna
3.Penegak hukum bisa dibayar
4.Peraturan perundangan merefleksikan kepentingan
politik
5.Tingkat kesadaran hukum masih rendah
Daftar pertanyaan:
Kiri : Abu
Rizal Sidik
Tengah :
Dicky Riawan
Kanan : Moh.
Alfi Syahrin
1.Menurut anda,pendidikan di Indonesia sekarang ini
seperti apa?
Abu: masih banyak kekurangan terutama masalah
waktu,para pelajar selalu difokuskan untuk belajar terus menerus.
Dicky: layak dipertanyakan karena uang yang dikeluarkan
tidak pernah sebanding dengan apa yang didapat.
Alfi: biasa-biasa saja tapi terkadang kita terlalu
banyak mendapatkan kewajiban daripada hak sebagai pelajar.
2.Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?
Abu: kualitasnya masih jauh dibawah rata-rata
dibandingkan dengan negara tetangga.
Dicky: menilik secara kualitas masih sangat
buruk,karena kita sebagai pelajar hanya melakukan hal yang membosankan.
Alfi: masih jauh dibawah standar dunia.
3.Apa harapan untuk pendidikan di Indonesia?
Abu: lebih baik aja sih terutama sarana dan
prasarana.
Dicky: waktu belajar di sekolah ada baiknya
dikurangin,karena belajar dari pagi sampai sore sangat melelahkan.
Alfi: masalah tenaga pendidikan bisa segera
diperbaiki.
4.Menurut anda,masalah utama dalam dunia pendidikan
itu apa?
Abu dan Alfi: kalo masalah sih banyak tapi yang
paling mendasar adalah lamanya waktu belajar.
Dicky: system yang berubahnya cepat menggangu cara
belajar siswa.
5.Solusi anda untuk pendidikan?
Abu: perubahan yang menyeluruh terhadap
elemen-elemen di dalam pendidikan.
Dicky: lebih baik aja sih terutama pengaturan waktu.
Alfi: tenaga pendidik yang bisa menyesuaikan
kemampuan kualitas dan kuantitas siswa.
6.Siapa Presiden yang cocok untuk mengatasi ini
semua?
Abu: belom tau sih tapi kayanya Jokowi deh.
Dicky: saya sih milih Abu Rizal Bakrie.
Alfi: Jokowi bisa menangani ini semua,Insya Allah.
Nama
: Etty Mardiyati
Pekerjaan : Kepala Sekolah Dasar Negeri
1.Bagaimana kesejahteraan dan kualitas guru di
Indonesia?
Kalau kesejahteraan
guru di Indonesia sebenarnya sudah sejahtera karena sudah mendapat gaji,
tunjangan kinerja daerah serta
sertifikasi. Tetapi tidak untuk guru honor, guru honor cuma dapat honor dari
sekolah paling banyak 1 juta plus
tunjangan dari pemerintah 400 rb perbulan yg turunnya ga pasti. Tuk kualitas
guru di Indonesia memang masih kurang,
karena banyak guru tidak mau belajar atau menyesuaikan diri dengan kemajuan
zaman. Guru terlalu nyaman dengan keberadaannya sekarang jadi kurang inovasi.
Tidak peduli dengan keadaan sekarang walaupun tidak semua guru.
2.Bagaimana sarana dan prasarana sekolah di
Indonesia ?
Sekolah negeri di Indonesia mendapat dana
operasional untuk membeli sarana dan prasarana sekolah dari pemerintah, tetapi
tidak merata tiap sekolah, jadi ada yang dapat banyak ada juga yang tidak
dapat. Tetapi dana operasional sekolah datangnya telat terus jadi ditalangin
dulu sama kepala sekolah dan bendahara sekolah.
3.Siapa calon presiden yang cocok mengatasi masalah
pendidikan di Indonesia ?
Menurut saya Prabowo, karena ada isu bahwa
sertifikasi guru akan dihapuskan oleh Jokowi, kalau hal itu sampai dihapuskan,
kasihan semua guru di Indonesia.
1.Bagaimana masalah hukum di Indonesia sekarang ini?
Hukum yang ada di indonesia sudah baik
2.Bagaimana kualitas hakim dalam menagakan hukum?
Kualitas hakim dan pengacara hukum di indonesia
tidak semua baik
3.Apa yang menjadi faktor utama buruknya hukum di
Indonesia?
Masalah utama hukum di indonesia adalah korupsi dan inkonsistensi
Masalah utama hukum di indonesia adalah korupsi dan inkonsistensi
3.Apa keinginan anda untuk perkembangan hukum di
Indonesia?
Keinginan saya untuk hukum indonesia adalah agar hukum indonesia menjadi lebih stabil
Keinginan saya untuk hukum indonesia adalah agar hukum indonesia menjadi lebih stabil
4.Adakah solusi untuk hukum di Indonesia?
Solusi atas masalah hukum di indonesia adah dengan memperberat hukuman bagi pelaku kriminalitas
Solusi atas masalah hukum di indonesia adah dengan memperberat hukuman bagi pelaku kriminalitas
5.Menurut anda,siapakah yang cocok dipilih untuk
menjadi Presiden?
Saya belum tahu presiden mana yang akan saya pilih
Saya belum tahu presiden mana yang akan saya pilih
Kesimpulan:
Pendidikan
adalah suatu modal penting dalam hidup manusia apalagi genarasi bangsa, dengan
pendidikan yang cukup, wawasan, pengetahuan yang luas akan mampu menyiapkan
generasi muda yang berkualitas yang mampu membangun bangsa dan negara ini lebih
baik.
tentu saja
pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di dalam
bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa
banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan
sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah
Indonesia ini. Sepertinya kesadaran mereka tetangpentingnya pendidikan perlu
ditingkatkan.
Hukum di
Indonesia yang bisa kita lihat saat ini merupakan hukum yang carut marut,
mengapa? Karena dengan adanya pemberitaan mengenai tindak pidana di televisi,
kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hukum di Indonesia carut marut. Banyak
sekali kejadian yang menggambarkannya, mulai dari tindak pidana yang diberikan
oleh maling sandal hingga maling uang rakyat. Sebenarnya permasalahan hukum di
Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu sistem
peradilannya, perangkat hukumnya, inkonsistensi penegakan hukum, intervensi
kekuasaan, maupun perlindungan hukum . Diantara banyaknya permasalahan
tersebut, satu hal yang sering dilihat dan dirasakan oleh masyarakat awam
adalah adanya inkonsistensi penegakan hukum oleh aparat. Inkonsistensi penegakan
hukum ini kadang melibatkan masyarakat itu sendiri, keluarga, maupun lingkungan
terdekatnya yang lain (tetangga, teman, dan sebagainya). Namun inkonsistensi
penegakan hukum ini sering pula kita temui dalam media elektronik maupun cetak,
yang menyangkut tokoh-tokoh masyarakat (pejabat, orang kaya, dan sebagainya).