Theories of Social Change
gambar 1 |
Evolutionary Theory
Evolusi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam pandangan
positivismenya August Comte berpendapat bahwa manusia itu mengalami
evolusi atau kemajuan dalam tahap berpikir. Durkheim memiliki pendapat yang
isinya adalah perubahan terjadi karena evolusi dapat memberikan pengaruh
lainnya yaitu mengenai cara dalam melakukan organisasi yang ada dilingkungan
masyarakat.
Functionalist Theory
Fungsionalisme menafsirkan setiap bagian dari masyarakat
dalam hal bagaimna berkontribusi untuk stabilitas seluruh rakyat. Equilibrium
Model : Sebagai perubahan yang terjadi di salah satu bagian dari masyarakat,
harus ada penyesuaian di bagian lain. Empat proses perubahan sosial : differentiation,
adaptive upgrading,inclusion, value generalization.
Conflict Theory
Teori Konflik memandang masyarakat sebagai satu sistem
sosial yang terdiri dari bagian-bagian yang memiliki kepentingan yang
berbeda-beda dimana bagian yang satu berusaha untuk menaklukan bagian yang
lainnya. Perubahan diperlukan untuk memperbaiki ketidakadilan sosial dan
ketidaksetaraan.
Global Social Change
Perubahan sosial tidak selalu mengikuti periode disintegrasi
internal. Waktu yang dramatis dalam sejarah untuk mempertimbangkan perubahan
sosial global.
Resistance to Social Change
Economic and Cultural Factors
Upaya untuk mempromosikan perubahan sosial cenderung bertemu
dengan resistensi. Vested Interested : Orang atau kelompok yang akan
menderita jika terjadi perubahan sosial. Culture Lag :periode
ketidakmampuan ketika kebudayaan nonmaterial masih berjuang untuk beradaptasi
dengan kondisi materi baru.
Resistance to Technology
Luddites : Dalam menanggapi revolusi industry, beberapa
kelompok menggerebek pabrik dan menghancurkan mesin.
Technology and the Future
gambar 2 |
Technology
Informasi tentang bagaimana menggunakan sumber-sumber materi
lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia.
Computer Technology
Pengguna internet mencapai 1,1 miliar orang.Pada umumnya
fungsionalis positif ke internet. Teori konflik menekankan bahwa sebagian besar
kelompok yang kuat akan menggunakan teknologi untuk melanggar privasi yang
kurang kuat.
Biotechnology
Bermanfaat bagi manusia tetapi membutuhkan pemantauan yang
konstan. Seperti pemilihan jenis kelamin janin, atau kloning daging domba dan
sapi.
Social Policy and Sosial Change
Transnationals : imigran yang mempertahankan beberapa
hubungan sosial yang menghubungkan masyarakat asli dengan masyarakat pemukiman.
Teknologi baru mempercepat gerakan transnasional pekerja. Funsionalis melihat
aliran bebas imigran sebagai jalan bagi ekonomi untuk memaksimalkan tenaga
kerja manusia. Teori konflik mengklaim globalisasi untuk meningkatkan jurang
ekonomi antara negara maju dan negara berkembang.
The Mass Media
gambar 3 |
Sociological Perspectives of the Media
Functionalist View
Media telah Mensosialisasikan masyarakat, menegakan
norma-norma sosial, member status, promosikan konsumsi, menjauhkan informasi
tentang lingkungan kita, dapat bertindak sebagai narkotika. Media menigkatkan
kohesi sosial dengan menyajikan pandangan umum budaya dan memberikan pengalaman
kolektif bagi anggota masyarakat.
Media menegaskan perilaku yang tepat dengan menunjukan apa
yang terjadi pada orang-orang yang melanggar harapan masyarakat.Media sebagai
iklan yang mendukung ekonomi , menyediakan informasi, dan polis biaya media.
Surveillance Function : pengumpulan dan distribusi
informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan sosial. Narcotizing
Dysfunction : fenomena di mana media memberikan sejumlah besar informasi
seperti penonton yang menjadi kaku dan gagal untuk bertindak berdasarkan
informasi tersebut.
Conflict View
Menekankan bahwa media mencerminkan dan bahkan memperburuk
banyak divisi masyarakat kita dan dunia, termasuk gender, ras, ethnic dan kelas
sosial.Gatekeeping : bagaimana materi harus melakukan perjalanan melalui
serangkaian pos pemeriksaan sebelum mencapai public.Dominant ideology : set
keyakinan dan praktik budaya yang membantu untuk mempertahankan kepentingan
sosial, ekonomi, dan politik yang kuat. Stereotypes : generalisasi
tidak dapat diandalkan tentang semua anggota kelompok yand tidak mengakui
perbedaan individu dalam kelompok.
gambar 4 |
gambar 5 |
Feminist View
Feminis berbagi pandangan konflik teori bahwa stereotype
media massa dan menggambarkan realitas sosial. Pada umumnya wanita kurang
diwakili dan mengabdikan pandangan stereotype gender serta penekanan peran seks
tradisional dan menormalkan kekerasan terhadap perempuan.
Interactionist View
Tertarik pada pemahaman bersama dari perilaku sehari-hari
Pemeriksaan media pada tingkat mikro untuk melihati bagaimana mereka membentuk
perilaku sosial sehari-hari. Para sarjana semakin menunjukkan media massa
sebagai sumber aktivitas harian besar.
The Audience
Who Is In The Audience
Media massa dibedakan dari lembaga-lembaga sosial lainnya
dengan kehadiran penonton yang diperlukan. Diidentifikasi, grup terbatas atau
jauh lebih besar, kelompok terdefinisi.
The Segmented Audience
Peran penonton sebagai pemimpin opini atau pendapat mengkritik
para peneliti sosial. Opinion Leader : seseorang yang melalui
hari-hari , kontak pribadi dan komunikasi, mempengaruhi pendapat dan keputusan
orang lain.
Audience Behavior
Respon sering dipengaruhi oleh karakteristik sosial : Occupation,
race, education, and income.
The Media Industry
Media Concentration & The Media’s Global Reach
Segenggam perusahaan multinasional mendominasi industry
penerbitan, penyiaran, dan film. Media massa telah mulai menciptakan desa
global dalam hal komunikasi. Internet adalah kunci untuk menciptakan jaringan
yang benar-benar global.
Social Policy and Mass Media
The Media Violence
Beberapa studi menghubungkan paparan kekerasan media untuk
perilaku agresif berikutnya. Teori konflik dan feminis terganggu bahwa para
korban digambarkan dalam citra kekerasan yang sering terjadi pada : wanita,
anak-anak, kaum menengah kebawah, ras minoritas, warga negara asing, dan cacat
fisik.
Daftar Pustaka:
Diunduh pada 16 juni 2014: Slide Power Point Binus Maya.
(2014). Globalization, Technology, Mass Media, and Social Change.Jakarta :
Bina Nusantara University
Tidak ada komentar:
Posting Komentar