Rabu, 30 April 2014

Hasil Wawancara

Masalah pendidikan:

1.Terlalu lama menghabiskan waktu di sekolah daripada di rumah
2.Kurangnya materi pembelajaran moral,etika,akhlak
3.Terlalu mengejar nilai(angka) dibanding ilmunya
4.Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya merata
5.Kualitas pendidikan masih rendah
6.Rendahnya kesejahteraan dan kualitas tenaga pendidik

Masalah hukum:

1.Yang menang yang kaya
2.Hukum di Indonesia masih jauh dari kata sempurna
3.Penegak hukum bisa dibayar
4.Peraturan perundangan merefleksikan kepentingan politik
5.Tingkat kesadaran hukum masih rendah

Daftar pertanyaan:
 
Gambar1
Kiri      : Abu Rizal Sidik
Tengah : Dicky Riawan
Kanan  : Moh. Alfi Syahrin

1.Menurut anda,pendidikan di Indonesia sekarang ini seperti apa?
Abu: masih banyak kekurangan terutama masalah waktu,para pelajar selalu difokuskan untuk belajar terus menerus.
Dicky: layak dipertanyakan karena uang yang dikeluarkan tidak pernah sebanding dengan apa yang didapat.
Alfi: biasa-biasa saja tapi terkadang kita terlalu banyak mendapatkan kewajiban daripada hak sebagai pelajar.

2.Bagaimana kualitas pendidikan di Indonesia?
Abu: kualitasnya masih jauh dibawah rata-rata dibandingkan dengan negara tetangga.
Dicky: menilik secara kualitas masih sangat buruk,karena kita sebagai pelajar hanya melakukan hal yang membosankan.
Alfi: masih jauh dibawah standar dunia.

3.Apa harapan untuk pendidikan di Indonesia?
Abu: lebih baik aja sih terutama sarana dan prasarana.
Dicky: waktu belajar di sekolah ada baiknya dikurangin,karena belajar dari pagi sampai sore sangat melelahkan.
Alfi: masalah tenaga pendidikan bisa segera diperbaiki.

4.Menurut anda,masalah utama dalam dunia pendidikan itu apa?
Abu dan Alfi: kalo masalah sih banyak tapi yang paling mendasar adalah lamanya waktu belajar.
Dicky: system yang berubahnya cepat menggangu cara belajar siswa.

5.Solusi anda untuk pendidikan?
Abu: perubahan yang menyeluruh terhadap elemen-elemen di dalam pendidikan.
Dicky: lebih baik aja sih terutama pengaturan waktu.
Alfi: tenaga pendidik yang bisa menyesuaikan kemampuan kualitas dan kuantitas siswa.

6.Siapa Presiden yang cocok untuk mengatasi ini semua?
Abu: belom tau sih tapi kayanya Jokowi deh.
Dicky: saya sih milih Abu Rizal Bakrie.
Alfi: Jokowi bisa menangani ini semua,Insya Allah.

Gambar2

            Nama               : Etty Mardiyati
            Pekerjaan         : Kepala Sekolah Dasar Negeri

1.Bagaimana kesejahteraan dan kualitas guru di Indonesia?
Kalau  kesejahteraan guru di Indonesia sebenarnya sudah sejahtera karena sudah mendapat gaji, tunjangan kinerja daerah  serta sertifikasi. Tetapi tidak untuk guru honor, guru honor cuma dapat honor dari sekolah paling banyak  1 juta plus tunjangan dari pemerintah 400 rb perbulan yg turunnya ga pasti. Tuk kualitas guru di Indonesia  memang masih kurang, karena banyak guru tidak mau belajar atau menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Guru terlalu nyaman dengan keberadaannya sekarang jadi kurang inovasi. Tidak peduli dengan keadaan sekarang walaupun tidak semua guru.
2.Bagaimana sarana dan prasarana sekolah di Indonesia ?
Sekolah negeri di Indonesia mendapat dana operasional untuk membeli sarana dan prasarana sekolah dari pemerintah, tetapi tidak merata tiap sekolah, jadi ada yang dapat banyak ada juga yang tidak dapat. Tetapi dana operasional sekolah datangnya telat terus jadi ditalangin dulu sama kepala sekolah dan bendahara sekolah.

3.Siapa calon presiden yang cocok mengatasi masalah pendidikan di Indonesia ?
Menurut saya Prabowo, karena ada isu bahwa sertifikasi guru akan dihapuskan oleh Jokowi, kalau hal itu sampai dihapuskan, kasihan semua guru di Indonesia.

Masalah hukum, sumber: Ratna Devianti, Pengacara Hukum Indonesia
Gambar3
1.Bagaimana masalah hukum di Indonesia sekarang ini?
Hukum yang ada di indonesia sudah baik

2.Bagaimana kualitas hakim dalam menagakan hukum?
Kualitas hakim dan pengacara hukum di indonesia tidak semua baik

3.Apa yang menjadi faktor utama buruknya hukum di Indonesia?
Masalah utama hukum di indonesia adalah korupsi dan inkonsistensi

3.Apa keinginan anda untuk perkembangan hukum di Indonesia?
Keinginan saya untuk hukum indonesia adalah agar hukum indonesia menjadi lebih stabil

4.Adakah solusi untuk hukum di Indonesia?
Solusi atas masalah hukum di indonesia adah dengan memperberat hukuman bagi pelaku kriminalitas

5.Menurut anda,siapakah yang cocok dipilih untuk menjadi Presiden?
Saya belum tahu presiden mana yang akan saya pilih

Kesimpulan:

Pendidikan adalah suatu modal penting dalam hidup manusia apalagi genarasi bangsa, dengan pendidikan yang cukup, wawasan, pengetahuan yang luas akan mampu menyiapkan generasi muda yang berkualitas yang mampu membangun bangsa dan negara ini lebih baik.
tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di dalam bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Indonesia ini. Sepertinya kesadaran mereka tetangpentingnya pendidikan  perlu ditingkatkan.
Hukum di Indonesia yang bisa kita lihat saat ini merupakan hukum yang carut marut, mengapa? Karena dengan adanya pemberitaan mengenai tindak pidana di televisi, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa hukum di Indonesia carut marut. Banyak sekali kejadian yang menggambarkannya, mulai dari tindak pidana yang diberikan oleh maling sandal hingga maling uang rakyat. Sebenarnya permasalahan hukum di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu sistem peradilannya, perangkat hukumnya, inkonsistensi penegakan hukum, intervensi kekuasaan, maupun perlindungan hukum . Diantara banyaknya permasalahan tersebut, satu hal yang sering dilihat dan dirasakan oleh masyarakat awam adalah adanya inkonsistensi penegakan hukum oleh aparat. Inkonsistensi penegakan hukum ini kadang melibatkan masyarakat itu sendiri, keluarga, maupun lingkungan terdekatnya yang lain (tetangga, teman, dan sebagainya). Namun inkonsistensi penegakan hukum ini sering pula kita temui dalam media elektronik maupun cetak, yang menyangkut tokoh-tokoh masyarakat (pejabat, orang kaya, dan sebagainya).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar